Pages

Jumat, 09 Juli 2010

Kriteria pemimpin ideal


Kriteria pemimpin ideal
Oleh: jumadi
Islam adalah agama yang sempurna, di antara kesempurnaan Islam ialah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang berhubungan dengan Allah Swt maupun hubungan dengan manusia, termasuk di antaranya masalah kepemimpinan di pemerintahan. Kepemimpinan di satu sisi dapat bermakna kekuasaan, tetapi di sisi lain juga bisa bermakna tanggungjawab. Ketika kepemimpinan dimaknai sebagai kekuasaan, Allah SWT.mengingatkan kita bahwa hakikat kekuasaan itu adalah milik Allah SWT. Allah SWT yang memberi kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah pula yang mencabut kekuasaan dari siapa pun yang dikehendaki-Nya: Firman Allah dalam Surat Al-Imran ayat 26. Yang Artinya: ya Allah yang mempunyai kerajaan, engkau berikan kerajaan kepada siapa yang engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari siapa yang engkau kehendaki dan engkau muliakan siapa yang engkau kehendaki dan engkau hinakan siapa yang engkau kehendaki . ditangan engkaulah segala kebajikan sesugguhnya engkau maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu. (Ali Imran ayat 26)
Adanya kesadaran seorang mu’min terhadap hal ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadiannya, ketika ia memegang kekuasaan, ia akan tetap bersikap rendah hati, tidak ada keangkuhan dalam dirinya sedikit pun, tidak akan menyelewengkan kekuasaannya dalam bentuk apa pun, dan ia gunakan kekuasaannya itu sebagai alat untuk menghambakan dirinya dan alat untuk mencapai ridha Allah SWT. Sehingga ia akan betul-betul melaksanakan amanah dan tanggung jawab jabatannya seoptimal mungkin untuk kepentingan masyarakat, bukannya untuk memenuhi kepentingan-kepentingannya pribadi maupun golongan-golongan tertentu saja. Karena, dalam kehidupan bermasyarakat, diperlukan adanya pemimpin yang mengatur, membawahi, dan mengarahkan kehidupan masyarakat itu. Pemimpin harus menjadi abdi masyarakat. Dia harus melayani dan menjadi fasilitator bagi keperluan-keperluan rakyat.
Dalam Islam, hampir semua ulama menyepakati bahwa pemimpin adalah abdi masyarakat . Sebab, kepemimpinan sesungguhnya adalah suatu amanah (titipan) yang setiap saat harus dipertanggungjawabkan dan diambil wewenangnya. Amanah itu diperoleh dari Allah SWT lewat pemilihan yang dilakukan oleh manusia, kecuali para Nabi dan Rasul yang langsung dipilih oleh Allah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan amanah, manusia diharapkan senantiasa berbuat baik dan bertanggung jawab. Jika manusia bisa menyadari bahwa kepemimpinan adalah amanah, maka mereka tidak akan berebut dengan temannya sendiri, atau memaksakan diri untuk menjadi pemimpin demi keuntungan materi semata.
Kepemimpinan dalam islam merupakan sebuah amanah yang harus diberikan kepada orang yang benar-benar ahli. berkualitas dan memiliki tanggungjawab yang jelas dan benar serta adil, jujur dan bermoral baik. Inilah beberapa kriteria yang Islam tawarkan dalam memilih seorang pemimpin yang sejatinya dapat membawa masyarakat kepada kehidupan yang lebih baik,
harmonis, dinamis, makmur, sejahtera dan tentram. Contoh-contoh pemimpin tauladan:
1. Sebagai pemimpin umat Rasulullah SAW mempunyai empat cirri kepemimpinannya; shidiq (jujur), fathanah (cerdas dan berpengetahuan),amanah (dapat dipercaya), dan tabligh (berkomunikasi dan komunikatif denganbawahannnya dan semua orang)
2. pidato Khalifah Abu bakar Assiddiq ra ketika beliau dilantik menjadi pemimpin umat sepeninggalnya Rasulullah SAW, yang mana inti dari isi pidato tersebut dapat dijadikan pedoman dalam memilih profil seorang pemimpin yang baik. Isi pidato tersebut diterjemahkan kurang lebih sebagai berikut: "Saudara-saudara, Aku telah diangkat menjadi pemimpin bukanlah karena aku yang terbaik diantara kalian semuanya, untuk itu jika aku berbuat baik bantulahaku, dan jika aku berbuat salah luruskanlah aku. Sifat jujur itu adalah amanah, sedangkan kebohongan itu adalah pengkhianatan. 'Orang lemah' diantara kalian aku pandang kuat posisinya di sisiku dan aku akan melindungi hak-haknya.
' Orang kuat' diantara kalian aku pandang lemah posisinya di sisiku dan aku akan mengambil hak-hak mereka yang mereka peroleh dengan jalan yang jahat untuk aku kembalikan kepada yang berhak menerimanya. Janganlah diantara kalian meninggalkan jihad, sebab kaum yang meninggalkan jihad akan ditimpakan kehinaan oleh Allah Swt. Patuhlah kalian kepadaku selama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Jika aku durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya
maka tidak ada kewajiban bagi kalian untuk mematuhiku. Kini marilah kita menunaikan Sholat semoga Allah Swt melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua".
Ada 7 poin yang bisa kita ambil dari pidato Abu bakar assiddiq ra:
• Sifat rendah hati
• Sifat terbuka untuk di kritik.
• Sifat jujur dan memegang amanah
• Sifat berlaku adil
• Komitmen dengan perjuangan
• Bersikap demokratis
• Berbakti dan mengabdi kepada Allah swt.
Masih banyak kisah para pemimpin Islam yang lainnya seperti Umar Ibn Khatab,
Utsman Bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Umar Bin Abdul Aziz Ridwanullah
A'laihim, yang telah memberikan contoh sebagai pemimpin yang ideal.Sunguh
mereka telah mengukir sejarah bertintakan emas dalam membawa rakyatnya
mencapai kemakmuran, keadilan dan kesejahteraan. Sekarang timbul sebuah
pertanyaan bagaimana kondisi pemimpin umat saat ini? Wallahu 'alam.