Pages

Selasa, 07 Juni 2011

Komisi III DPR: Sekolah Tak Perlu Ditutup, Dibina Saja

2 Sekolah Dasar (SD) di Karanganyar melarang siswanya hormat kepada bendera merah putih karena dianggap syirik. Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edi meminta para alim ulama untuk memberikan pembinaan dan berharap agar sekolah tidak ditutup."Menurut hemat saya harus ada persuasi dari majelis ulama atau dari tokoh agama bahwa penghormatan itu lain dengan penyembahan. Penghormatan itu simbol dari cinta tanah air," kata Tjatur di Gedung DPR, Jl Gatot Subroto, Selasa (7/6/2011). Menurut Tjatur kedua sekolah itu mesti dibina agar tidak mengajarkan hal-hal yang menyimpang. Rencana penutupan sekolah dinilai terlalu berlebihan karena akan merugikan peserta didik. "Saya kira penutupan terlalu berlebihan. Semua bisa dibicarakan, semua bisa dipersuasi karena ini hanya perbedaan pandangan," ujar Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini. 2 Sekolah di Karanganyar, Jawa Tengah terancam ditutup karena menolak menghormat bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan. Pengurus kedua sekolah berkeyakinan menghormati benda mati termasuk bendera, adalah perbuatan syirik.
Kedua sekolah itu adalah SMP Al Irsyad di Kecamatan Tawangmangu dan SD Islam Sains dan Teknologi (SD-IST) Al Albani, Kecamatan Matesih. Kedua sekolah itu tidak mengadakan upacara bendera di setiap hari Senin, seperti layaknya sekolah lainnya. Kepala SMP Al Irsyad Tawangmangu, Sutardi, mengatakan menghormati benda mati, termasuk bendera sama halnya dengan perbuatan syirik. Gerakan hormat, dia samakan dengan gerakan i'tidal dalam salat. Detik.edisi 7 jni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar