Pages

Senin, 06 Juni 2011

Ujian Nasional Pintu Masuk Peningkatan Mutu Pendidikan

Ujian Nasional (UN) merupakan Entry Point atau pintu masuk bagi pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. "Setiap level pengambil kebijakan dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota hingga kepala sekolah dapat menggunakan UN sebagai peningkatan dan pembinaan satuan pendidikan serta pembenahaannya," kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Hari Setiadi pada Seminar Peran Ujian Nasional Dalam Standarisasi Kualitas Pendidikan Nasional di kampus Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/6). Acara tersebut digelar dalam rangkaian Wisuda Periode II Tahap II Universitas Terbuka. Rektor UT Tian Belawati mewisuda 2.300 wisudawan di acara tersebut.
Menurut Hari, UN dapat digunakan sebagai pintu masuk untuk intervensi kebijakan guna membantu sekolah-sekolah yang hasil UN-nya kurang baik. Hari mengungkapkan intervensi kebijakan UN,yang dimulai sejak tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011 pada 100 kabupaten dengan menerima bantuan masing-masing Rp1 miliar. Dampak dari bantuan tersebut, hasil UN terjadi peningkatan dengan hasil nilai UN Murni. Tahun lalu UN dilakukan ujian sebanyak dua kali karena adanya UN Utama dan UN Ulangan, dan tidak ada hasil UN Murni. Dia mencontohkan Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tahun lalu UN SMA nilai rata-rata UN Murni, 6,10 dan tahun ini menjadi 6,78. Kemudian SMK, 5,94 menjadi 6,14. Sedangkan angka kelulusan tingkat SMA pada tahun 2010 dengan angka 62,55 %, pada tahun 2011 ini terjadi peningkatan menjadi 76,99 %, begitu juga di tingkat SMK tingkat kelulusannya tahun lalu 58,2 % dan sekarang menjadi 73,78%. Kelulusan total nasional untuk SMA tahun lalu 99,04% dan tahun ini meningkat menjadi 99,22% , sedangkan kelulusan total nasional untuk SMK tahun lalu 99,20% dan tahun ini meningkat menjadi 99,51%. Untuk tingkat pendidikan SMP hasil UN di NTT terjadi peningkatan, pada tahun 2010 nilai UN murninya 6,20 sekarang menjadi 6,72, sedangkan angka kelulusan tahun 2010 dengan nilai 66,81% tahun ini meningkat menjadi 80,04%. Untuk kelulusan total nasional SMP tahun lalu 99,42% dan tahun ini meningkat menjadi 99,45%. "Ini semua hasil dari intervensi pemerintah dengan memberikan bantuan sebesar Rp.1miliar per perkabupaten yang hasil UN nya rendah," kata Hari. (Bay/OL-2) .( detik edisi 7 juni 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar