Pages

Senin, 06 Juni 2011

Menlu Marty: Jangan Terganggu WikiLeaks

Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, menilai pembeberan kawat diplomatik rahasia Amerika Serikat dalam WikiLeaks yang melibatkan sejumlah negara-negara di Asia Tenggara tidak mengganggu hubungan internal ASEAN. "Kita tidak perlu terganggu pada situasi yang seolah bocoran dokumen itu akan mengganggu ASEAN," kata Menlu di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, saat ditanya mengenai munculnya penilaian sejumlah diplomat Singapura tentang negara-negara ASEAN dalam WikiLeaks yang dikutip sejumlah media asing. Menlu menilai semangat kebersamaan ASEAN yang telah terbangun lebih dari 40 tahun cukup kuat untuk mengatasi hal-hal itu. ASEAN atau Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara beranggotakan sepuluh negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar. Sementara itu, awal pekan ini kelompok media Fairfax Australia menayangkan memo-memo diplomatik rahasia yang berisi penilaian Singapura terhadap negara-negara tetangganya di Asia, antara lain Malaysia, Thailand dan Myanmar. Laporan itu menyebutkan antara lain pernyataan sejumlah pejabat senior Singapura yang mengatakan bahwa Kuala Lumpur kekurangan kepemimpinan kompeten dan sebagai akibatnya "situasi di Malaysia membingungkan dan berbahaya". Terkait laporan itu Menlu Malaysia Anifah Aman memanggil komisioner tinggi Singapura T. Jasudasen dan menyerahkan nota protes atas "pernyataan yang tidak bisa dibenarkan" yang dibuat oleh diplomat Singapura. Selain terkait Malaysia, dalam memo diplomatik tersebut juga dikemukakan penilaian diplomat Singapura terhadap putra mahkotaThailand dan junta militer Myanmar. Sementara itu Singapura mengungkapkan keyakinannya bahwa pembeberan yang dilakukan WikiLeaks tidak akan melukai hubungan "kuat"nya dengan negara-negara tetangganya. ( republika edisi 7 juni 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar