Pages

Selasa, 07 Juni 2011

RI Tuding ABC Berat Sebelah Tayangkan Video Kekejaman Sapi

Kantor Berita Australia yang menayangkan tindakan kekerasan kepada sapi di beberapa lokasi rumah potong hewan (RPH) di Indonesia dianggap berat sebelah dalam melakukan pemberitaan. Kantor berita tersebut seharusnya tidak hanya memberitakan dari sisi negatifnya saja, tetapi juga dari sisi positifnya. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi dalam jumpa pers di kantornya, Ragunan, Jakarta, Selasa (7/6/2011). "Pemberitaan dari ABC (Australian Broadcasting Corporation) agak berat sebelah karena hanya memberitakan sisi buruknya. Harusnya ABC juga foto itu yang bagus, tayangkan di Australia sana," katanya.
Ia menjelaskan dari pemberitaan ABC hanya menampilkan dua dari 12 RPH di Indonesia yang tidak memperhatikan kesejahteraan hewan atau animal welfare. Padahal, lanjut Bayu, di Indonesia ada sekitar 600 rumah potong hewan, termasuk sebanyak 20 rumah potong hewan sudah melakukan semua hal yang terkait dengan kesejahteraan hewan. "Di Indonesia ada sekitar 600 RPH, 20 RPH telah melakukan telah melakukan semua yang terkait dengan kesejahteraan hewan," ujarnya. Bayu menambahkan, sebanyak 114 Rumah potong hewan telah dipasangi alat (restarting box) agar sapi yang akan dipotong tidak terjatuh dan terguling dan sebagiannya adalah kerja sama dengan pemerintah Australia. "Ada 114 rumah potong hewan yang dipasangi alat agar sapinya itu ajeg berdirinya. Ini untuk menahan sapi. Sebagiannya adalah kerja sama Australia," pungkasnya. Video proses pemotongan sapi di beberapa RPH yang ditayangkan pada program ABC's Four Corners terkait kekerasan sapi sebelum dipotong sempat membuat heboh. Masalah ini melebar menjadi kisruh penghentian sementara pengiriman sapi bakalan ekspor Australia ke beberapa rumah potong hewan yang diduga melakukan kekerasan sapi. Dalam program televisi ABC's Four Corners pada Senin (30/5/2011), tayangan tersebut memunculkan bagaimana sapi-sapi ternak itu menderita saat dipotong karena matanya dicungkil, kepala sapi ditendang-tendang, buntutnya ditekuk, pemotongan lehernya dilakukan secara brutal dan tindakan kekerasan sapi lainnya. . Detik.edisi 7 jni 2011

2 komentar: